Sabtu, 10 Maret 2012

Rangkaian Pengusir Tikus dan Nyamuk



Rangkaian pengusir tikus dan nyamuk ini bekerja dengan mengeluarkan suara ultrasonik yang telah kita ketahui bisa mengganggu pendengaran mereka sehingga akan menjauhi jangkauan suara rangkaian pengusir ini.
Frekuensi yang dihasilkan oleh rata rata pengusir tikus adalah 30-50 kHz, sayangnya banyak juga rangkaian yang tidak benar benar bekerja mengusir hama / tikus.
Bukan karena rangkaian tidak berfungsi tetapi karena adanya perbedaan beberapa jenis hama tikus dalam merasakan suara ultrasonik itu sendiri termasuk nyamuk tentunya.
alat pengusir tikus Rangkaian Pengusir Tikus dan Nyamuk
Seperti yang kita tahu ada beberapa jenis tikus, sebut saja tikus rumah, tikus got, tikus sawah dan tikus wirok. Ini juga yang menyebabkan beberapa pengusir tikus sama sekali tidak berpengaruh terhadap tikus. Pada beberapa hama ditemukan frekuensi 35kHz supaya bisa mengganggu pendengaran mereka sedangkan pada hama yang lain ditemukan 50kHz, dan jelas tidak efisien jika kita membuat beberapa rangkaian dengan frekuensi yang berbeda. Adapun rangkaian pengusir tikus dengan VR untuk mengatur frekuensi keluaran, akan sering diatur secara manual oleh kita sendiri sehingga menghasilkan efek yang maksimal.
Setelah mencari beberapa rangkaian pengusir tikus, saya menemukan satu rangkaian yang bisa memecahkan permasalahan di atas. Kelebihan dari rangkaian ini adalah secara otomatis dan terus menerus akan merubah frekuensi keluaran dengan rentang antara 30kHz – 50kHz dengan timing yang sudah ditentukan.

Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
Rangkaian Pengusir Tikus dan Nyamuk Rangkaian Pengusir Tikus dan Nyamuk
IC CA3130 disini berfungsi sebagai osilator gelombang frekuensi berbentuk persegi yang diumpankan ke input clock IC CD4047 yang merupakan IC pencacah dekade yang banyak digunakan. Disinilah timing itu dilakukan. VR1 digunakan untuk merubah pulsa clock. Sedangkan IC3 adalah sebagai multivibrator astabil yang beroperasi pada frekuensi hampir 80 kHz yang kemudian keluarannya diperkuat oleh transistor BD 139 – BD 140 supaya bisa menjangkau area yang luas.
Sebenarnya diperlukan Osiloskop untuk memastikan berapa frekuensi keluaran rangkaian, tetapi tentu saja lebih baik dilakukan percobaan trial and error dengan mendekatkan hama tikus dan nyamuk dengan rangkaian ini pada saat bekerja. Biasanya ketika hama merasa terganggu, mereka akan menjadi over aktif.

2 komentar:

  1. Gan, bagaimana mengatasi tr BD 139 dan 140 yang panas PD rangkaian tsb

    BalasHapus
  2. Gan, bagaimana mengatasi tr BD 139 dan 140 yang panas PD rangkaian tsb

    BalasHapus

Nekt....